Selasa, 25 Februari 2020

PENYAKIT JANTUNG


PENYAKIT JANTUNG

Jantung koroner merupakan gangguan terhadap stenosis atau hambatan bertahap dalam arteri koroner yang disebabkan oleh arteosklerosis.
Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. 
Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh (gagal jantung). Penderita gagal jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian.

Kejang jantung disebabkan oleh pasokan darah yang tidak mencukupi (iskaemia) ke bagian urat jantung. Kejang jantung dapat dirasakan dengan rasa sakit yang menekan dan kesesakan dalam dada atau depan jantung. Hal ini dapat dicirikan pasien pucat, basah karena keringat dingin, mengalami kesulitan bernafas dan terlihat gelisah. 

Gejala penyakit Jantung
Gejala yang dirasakan rasa sakit yang disertai dengan jantung berdebar, nafas pendek, anggota badan dingin, banyak mengeluarkan keringat.
Gejala penyakit jantung bervariasi sesuai dengan jenisnya. Banyak juga jenis yang tidak menunjukkan gejala pada fase-fase awal. Selain itu, antara penderita satu dengan lainnya juga memiliki gejala yang berbeda. Sebagai patokan umum, berikut adalah gejala yang mungkin dirasakan :
·         Nyeri dada
·         Sesak napas
·         Lemah dan lelah
·         Jantung berdebar
·         Kepala terasa melayang
·         Pingsan atau merasa mau pingsan

Kadar Kolesterol Tinggi
Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL).
LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut “kolesterol jahat”. Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL “kewalahan” membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240).

Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi
Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg.

Trombosis
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.

Kegemukan
Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.

Diabetes mellitus
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya.

Penuaan
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.

Keturunan
Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun.


SOLUSI PENYAKIT JANTUNG TANPA EFEK SAMPING DENGAN    LINTAH TERAPI


KAMI MELAYANI :

- TERAPI LINTAH
- MENJUAL LINTAH UNTUK TERAPI



ALAMAT :
BUBULAK GG. BIMA NO. 36 RT 04/06 KEL. KEBON PEDES KEC. TANAH SAREAL – BOGOR- INDONESIA
HP/WA : 081281130383