Pada tanggal 15 mei 2013 datang seorang pasien pak Nano
namanya. Dia adalah salah satu staf dari PT Indocement di daerah Gunung
Putri-Cibinong. Pak Nano menceritakan penyakit yang dialaminya yaitu jantungnya
yang telah diperiksa oleh doctor dan akan dipasang dengan 2 ring. Pak Nano
merasa kaget ketika diponis jantungnya yang akan dipasang ring sebab dia tidak
merasa sakit. Pak Nano dirujuk oleh doctor PT Indocement tersebut ke salah satu
rumah sakit di Jakarta. Pak Nano lalu mendaftar ke rumah sakit tersebut dan
menunggu panggilan untuk hari yang yang belum dapat ditentukan. Sementara
menunggu panggilan dari rumah sakit, pak Nano tidak mau tinggal diam dia
berusaha untuk berobat alternative yaitu terapi lintah.
Kenapa pilih terapi lintah?
Pada saat diponis jantungnya akan dipasang dengan 2 ring, dia
teringat kepada kerabatnya. Kerabatnya tersebut menderita sakit jantung yang
akan dipasang ring, sebelum pemasangan ring kerabatnya tersebut berobat dengan
menggunakan lintah. Pada saat hendak melakukan pemasangan ring, doctor terlebih
dahulu memeriksa dan hasilnya tidak perlu dipasang ring. Terapis disini
menanyakan kepada pak Nano, kerabatnya tersebut terapi di mana dan berapa kali
terapinya? Sayangnya pak Nano tidak tahu yang jelas kerabatnya tersebut dapat
disembuhkan dengan terapi lintah, katanya!
Berapa kali terapi untuk penyakit jantung?
Setelah mendengar cerita dari pak Nano terapis mendiagnosa
dan menganjurkan untuk diterapi sebanyak 10 kali dengan frekuensi 1 minggu
sekali. Pak Nano pun diterapi lintah sambil menunggu panggilan dari rumah sakit
untuk dipasang ring. Baru berjalan 4 kali diterapi lintah pak Nano dapat
panggilan dari rumah sakit untuk pemasangan ring. Pada tanggal 7 juni 2013 pak
Nano menelpon terapis dan mengatakan “saya sudah dipasang ring tapi hanya
satu dari 2 ring yang direncanakan dan
tinggal sedikit lagi ada darah kotor dibagian kanan”. Pak Nano merasa senang
dengan apa yang diperolehnya walaupun tidak maksimal.
Terapis disini menyayangkan karena pak Nano telah dipanggil
oleh rumah sakit untuk pemasangan ring sebelum terapi nya di maksimalkan. Akan
tetapi terapis tetap bersyukur kepada Allah hanya kepadaNya lah kita meminta, semoga pak Nano dapat sembuh kembali,
amiiin..